Hingga September 2019, SMI Cetak Laba Rp1,46 Triliun

Merdeka.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun sejak Januari hingga September 2019. Laba tersebut tercatat tumbuh sekitar 16,7 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,25 triliun.
"Untuk laba bersih kita sampai September ini Rp1,46 triliun, naiknya itu sekitar 16 persen year on year," ujar Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad dalam acara media gathering SMI di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (11/10).
Dia menjelaskan, laba bersih tersebut diraih dari total outstanding atau aset pembiayaan investasi sebesar Rp58,5 triliun. Angka ini meningkat sekitar 38,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp42,2 triliun.
Sementara itu, liabilitas atau utang yang harus dilunasi perseroan mencapai Rp36,5 triliun per September 2019, meningkat 50,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp24,2 triliun.
Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) nett perseroan tercatat sebesar 0,6 persen sejak Januari-September 2019. Perolehan tersebut, turun apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,09 persen.
"Pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh senior loan yakni pembiayaan modal kerja dan kredit investasi," kata Edwin.
Edwin menambahkan, selama 10 tahun mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia, SMI memiliki fundamental kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan. Dia menekankan bahwa komitmen PT SMI untuk kemajuan bangsa baik dalam sektor infrastruktur dasar maupun infrastruktur sosial dengan berperan sebagai katalis mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Melalui peran ini, SMI bertindak tidak hanya sebagai enabler yang menginisiasi masuk ke sektor infrastruktur yang belum bankable menjadi pionir di pasar dan menciptakan efek crowding in. Dalam menjalankan perannya, PT SMI juga berfungsi sebagai market maker dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan infrastruktur," jelasnya.
Sampai dengan September 2019, PT SMI telah mendukung pembiayaan berbagai proyek RPJMN (Rencana Proyek Jangka Menengah Nasional), Proyek Prioritas Nasional, dan Proyek Strategis Nasional dengan total komitmen sebesar Rp45,9 triliun dan total nilai proyek sebesar Rp247,2 triliun.
Proyek tersebut terbagi dalam berbagai proyek antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar), Jalan Tol Trans Jawa (Pejagan-Pemalang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto, Jakarta-Cikampek II, Cikopo-Palimanan), proyek telekomunikasi Palapa Ring Paket Tengah, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan lainnya.
SMI yang berfokus dalam menjembatani kesenjangan pembangunan infrastruktur memiliki arah strategi yang secara konsisten akan mendukung RPJMN 2020-2024 melalui peran Perseroan yang meliputi sumber pendanaan, pembiayaan dan investasi, pengembangan proyek dan jasa konsultasi, serta sektor pembiayaan dan entitas baru.
Dia menjelaskan, pada setiap target capaian kinerja, PT SMI senantiasa sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menyediakan konektivitas antar-daerah. Konektivitas merupakan kunci dari kemajuan dan pemerataan pembangunan di suatu daerah.
"Pemerataan ini direalisasikan dengan pembangunan proyek infrastruktur yang esensial seperti jalan, pasar, RSUD, akses penerangan, telekomunikasi dan transportasi. Dengan begitu, manfaat sosial yang dirasakan oleh masyarakat juga bertambah, di mana SMI senantiasa memberikan solusi percepatan pembangunan infrastruktur daerah kepada Pemerintah Daerah melalui fasilitas Pembiayaan Pembangunan Daerah dengan total nilai komitmen per September 2019 mencapai Rp4,6 triliun," tandasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts