Jubir PSI: Rachel Maryam tak paham pentingnya pembangunan infrastruktur

Merdeka.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang Kepemudaan Dedek Prayudi mengomentari pernyataan anggota DPR yang juga caleg dari Partai Gerindra Rachel Maryam yang mengkritik pembangunan infrastruktur di era Jokowi. Rachel dinilai tidak mengerti substansi pembangunan manusia.
"Kami menilai bahwa pernyataan Rachel Maryam menunjukkan ketidakpahaman beliau akan substansi pembangunan manusia dan pentingnya infrastruktur dalam produksi dan distribusi pangan," kata pria yang akrab dipanggil Uki itu melalui pesan kepada media di Jakarta, Sabtu (18/8).
Uki menjelaskan, soal pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari harapan Lama Sekolah; Harapan Lama Hidup; Tingkat Pendidikan Rata-Rata, dan Pengeluaran Perbulan Per orang meningkat signifikan dari 68,9 pada 2014 menjadi 70,8 pada 2017.
"Walaupun seluruh provinsi mengalami kenaikan IPM, untuk pertama kalinya, kenaikan IPM tertajam adalah provinsi-provinsi di belahan Timur Indonesia, yakni Papua, Papua Barat, Gorontalo dan NTB. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia Timur, hanya berkisar 10% dari penduduk nasional, dibandingkan dengan penduduk di pulau Jawa dan Sumatera yang mencapai 70% lebih komposisi penduduk nasional," jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, jika Presiden Joko Widodo hanya mementingkan efek elektoral dan bukan mengemban amanah sila ke 5 Pancasila, komitmen untuk membangun Indonesia Timur tidak akan setinggi yang telah digambarkan oleh kenaikan IPM ini.
"Mengenai infrastruktur, kami menangkap kesan bahwa Mbak Rachel Maryam dengan kata lain mengakui pembangunan infrastruktur berjalan baik dan mulai menampakkan hasil," cetusnya.
Uki menambahkan, pembangunan infrastruktur menjadi penting karena dapat memaksimalkan pembangunan manusia. "Bagaimana kita dapat memastikan rakyat dapat asupan pangan dengan harga terjangkau kalau jalan penghubung, pelabuhan dan bandara untuk distribusi pangan tidak ada? Bagaimana kami memastikan rakyat sehat kalau tidak ada fasilitas kesehatan yang memadai?" ujarnya.
Dia menegaskan, persoalan pembangunan manusia tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa infrastruktur yang menunjang. Walaupun pembangunan infrastruktur masif, pembangunan manusia tetap berjalan beriringan. "Bahkan pembangunan manusia dan infrastruktur ini juga memastikan keadilan sosial untuk dirasakan oleh rakyat miskin yang selama ini tersisihkan dari buah pembangunan," tukasnya.
Sebelumnya, Politikus Gerindra Rachel Maryam menyindir gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi tak dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup rakyat.
"Masyarakat menengah ke bawah begitu merasakan kegagalan pemerintahan saat ini. Pemerintah bisa membanggakan pembangunan di mana-mana, tol, LRT dan sebagainya. Tetapi kurang memperhatikan pembangunan manusianya. Apakah iya anak-anak masyarakat miskin bisa dikasih makan semen, tol? Apakah bisa dikasih makan aspal," kata Rachel saat bertemu relawan Prabowo di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu, (15/8).
"Yang dikuatkan itu manusianya bukan bangunan. Semua menjerit harga pokok naik mahal ekonomi stagnan bahkan menurun dari pemerintahan sebelumnya. Barang serba impor membuat petani semakin terhimpit tidak bisa menjual hasil taninya dengan baik karena diserbu barang impor," cetus Rachel.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts